Dalam era globalisasi ini, tantangan terhadap keberlanjutan operasional suatu institusi semakin kompleks. Sebagai lembaga yang memiliki tanggung jawab besar terhadap penyediaan data statistik nasional, Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengumpulan, pengolahan, dan penyebarluasan data statistik nasional, menjadi kunci dalam mendukung pengambilan keputusan dan perencanaan strategis pemerintah. Namun, dalam mengemban tugas tersebut, seringkali menghadapi kendala teknis terkait pendataan. BPS juga perlu menghitungkan resiko bencana yang dapat mengganggu keberlangsungan operasionalnya. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengimplementasikan sistem monitoring pada Disaster Recovery Center (DRC). DRC menjadi komponen krusial dalam memastikan bahwa BPS dapat tetap beroperasi dan memulihkan data statistiknya jika Data Center mengalami gangguan atau bencana. Melalui sistem monitoring, BPS dapat mengoptimalkan kesiapan DRC, meningkatkan respons terhadap situasi darurat, dan meminimalkan dampak negatif terhadap kelancaran penyelenggaraan tugas pokoknya. Saat ini BPS masih mengandalkan formulir kertas manual untuk mencatat data pada alat – alat DRC. Meskipun metode ini telah lama menjadi standar, namun memiliki risiko yang signifikan seperti kerusakan data, kehilangan, dan bahkan manipulasi, yang dapat mempengaruhi kelengkapan dan integritas data statistik. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penelitian ini mengusulkan penerapan sistem monitoring DRC yang berfokus pada pencatatan data pada setiap perangkat atau alat - alat di pusat data. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan keakuratan dan keamanan pencatatan data sebagai alternatif cara manual yang berbahaya. Solusi yang diusulkan melibatkan pengembangan sistem pemantauan DRC yang dapat merekam data dari perangkat apa pun di dalam pusat data. ini bertujuan juga untuk memonitoring dan menganalisis sistem atau alat pada Disaster Recovery Center di BPS. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang efektivitas, kehandalan, efesiensi maupun kerusakan pada sistem tersebut dalam mendukung operasional BPS dalam menghadapi risiko bencana.