ANALISIS KINERJA INTRUSION PREVENTION SYSTEM PADA UBUNTU SERVER UNTUK MENANGANI SERANGAN BRUTE FORCE MENGGUNAKAN BASH SCRIPT DISERTAI NOTIFIKASI TELEGRAM

Informasi merupakan sebuah aset yang memiliki nilai seperti aset lain. Sebagai sebuah aset, informasi perlu diamankan dari sebuah serangan. Salah satu jenis serangan cyber adalah serangan Brute force. Ketika seorang penyerang berhasil melakukan otentikasi pada suatu sistem dengan menggunakan serangan Brute force, maka penyerang tersebut dapat melakukan tindakan yang mengancam sistem tersebut. Penelitian ini mengembangkan Instrusion Prevention System untuk mendeteksi dan menangani serangan Brute Force menggunakan bahasa Bash. Sistem dibangun pada sistem operasi linux Ubuntu Server versi 19.10. Sistem juga dirancang untuk dapat mengirim notifikasi melalui telegram bila serangan Brute Force terdeteksi. Hasil penelitian penelitian menunjukan bahwa sistem dapat menangani serangan Brute Force dan membedakan antara serangan Brute Force dengan kegagalan login yang dianggap wajar dengan tingkat keakuratan sebesar 100%. Sistem juga dapat mengirim notifikasi melalui telegram ketika serangan Brute Force terdeteksi dan tidak mengirim notifikasi ketika terjadi kegagalan login yang dianggap wajar dengan tingkat keberhasilan sebesar 100%. Rata-rata waktu yang diperlukan oleh sistem dalam merespon serangan Brute Force adalah 15,035 detik dan rata-rata waktu yang diperukan untuk mengirim notifikasi telegram adalah 2,82 detik. Sistem juga mampu menangani sejumlah serangan Brute Force dalam waktu yang bersamaaan, dengan variasi jumlah serangan antara 2 sampai 6 serangan.