Penerapan Algoritma K-Means Klasterisasi Persebaran Virus Corona (Covid-19) di Bogor Berbasis Website

Virus ini pertama kali ditemukan di China pada Desember 2019 di Provinsi Wuhan. Penyakit Coronavirus merupakan jenis penyakit baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Gejala yang dirasakan orang yang terinfeksi virus antara lain gangguan pernapasan, demam tinggi, bau tidak sedap, rasa tidak efektif sama sekali, dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 6-8 hari, dan masa inkubasi terlama adalah 14 hari. Sejak Maret 2020, Indonesia telah mencatat total 1.511.712 kasus positif virus corona, ketika Presiden Republik Indononesia Joko Widodo mengumumkan terdapat dua WNI yang terjangkit virus corona, yakni perempuan berusia 31 dan 64 tahun. Di antara kasus positif, 1.348.330 pasien sembuh dan 40.858 kematian. Berdasarkan sumber dari (covid19.go.id, 2020), Indonesia menjadi penyumbang terbesar virus corona, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Penelitian ini diharapkan dapat mengklustering penyebaran virus corona di Kota Bogor berdasarkan jumlah Discarded, masih dikarantina, masih sakit, sembuh atau selesai isolasi dan meninggal. Pengelompokan ini menggunakan metode K-Means yang mengelompokkan data menjadi beberapa cluster berdasarkan kesamaan datanya. Algoritma K-Means itu sendiri merupakan algoritma yang mengelompokkan data berdasarkan titik pusat klaster (centroid) yang terdekat dengan data. Tujuan algoritma K-Means itu sendiri adalah pengelompokkan data dengan kemiripan data dalam satu klaster.